Kamis, 17 November 2011

Pedagang Yang Baik ( Kisah Nyata)


Pedagang Yang Baik (Kisah Nyata)

oleh Sukpandiar Idris Advokat As-salafy pada 17 November 2011 jam 0:30
Ini kisah terjadi pada saat Ramadhan lalu ( 1432H-AH) yakni jelang hari raya 'Iedul Fitri.Ketika  itu ana mau mudik ke kota kelahiran ( Palembang_SI) bersama keluarga.  Dan persiapan tentu saja ada , khususnya herbal.

Singkat cerita ana belanja minyak sereh ( baik untuk pijat atau keseleo) dengan salah seorang ikhwan. Pedagang tersebut ( selanjutnya ana sebut ikhwan saja) menawarkan belanjaan ana untuk di bungkus dengan kantong keresek( wong Palembang bilangnya kantong Asooy-AH). Ana bilang gak usah biar di kantongin saja ( kantong saku celana-SI).

Pas hari " H" mau mudik, ana dan isteri memeriksa kembali barang yang akan di bawa, ternyata tak di temukan minyak sereh. Akhirnya ana putuskan ke toko ikhwan tersebut dan menceritakan apa adanya ( bukan maksud minta di ganti ataupun menyalahkan beliau-sekadar klarifikasi apakah barang tersebut dah di serahkan kepada ana apa belum).Ternyata Ikhwan ragu, apakah sudah di serahkan atau belum . Akan tetapi entah kenapa ikhwan tersebut tetap mau menggantinya. Dengan perasaan gak enak ana terima juga.

Setelah balik ke Cikarang, kabupaten Bekasi, Jawa Barat tempat ana mukim sekarang.Tak di sangka dan tak di nyana itu minyak sereh ketemu ( AH-lupa naroh ternyata). Tentu saja ana segera balikin barang tersebut kepada pemiliknya (Ikhwan pedangang tadi_SI). Beliau hanya tersenyum dan menerima barang itu kembali. Sumber: Pengalaman pribadi AH.


BALASAN ORANG-ORANG YANG BERBUAT BAIK
Dan termasuk rahmat Allah Ta’ala dan karunianya adalah menjadikan balasan sesuai jenis amal, dan termasuk yang demikian itu adalah bahwasanya Allah Ta’ala menjadikan balasan perbuatan baik dengan kebaikan pula sebagaimana dalam firman-Nya :
هل جزاء الإحسان إلا الإحسان 
Tidak ada balasan untuk kebaikan selain kebaikan (pula)” (QS Ar-Rahman : 60)


"barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, Niscaya Dia Mengadakan baginya jalan keluar dan memberi rezekinya dari arah yang tak di sangka-sangkanya." (QS.Ath-Thalaq: 2-3)
Taqwa menurut bahasa adalah bersih, suci.
sedangkan menurut istilah, Taqwa adalah
  • menjauhkan diri dari segala sesuatu yang dapat menjauhkan dirinya dari Allah
  • tidak melihat dirimu lebih baik dari orang lain ( Imam Aj-jurjani dalam Kitab At-Ta'rifat)
Cikarang Barat,  21 Dzulhijjah  1432 H/ 17 November 2011 Jam.00.30 WIB
Tukang Herbal/ Bekam, Cari Ilmu, n Advokat (0811195824), Melayani Seluruh Indonesia

blog-sukpandiaridrisadvokatassalafy.blogspot.com
Diposkan oleh blog sukpandiar Idris Advokat Assalafy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar