Rabu, 18 April 2012

Mengapa Kenduri Tahlilan Bid'ah? ,Tinjauan Sejarah, dan Apakah ia dari Syi'ah?


Mengapa Kenduri Tahlilan Bid'ah (tinjauan sejarah), dari Syiahkah?

oleh Sukpandiar Idris Advokat As-salafy pada 19 April 2012 pukul 0:04 ·
Kenduri sebuah kata yang tak asing di telinga kita. Sayang tak banyak yang tahu bahwa kata tersebut asalnya bukan dari Indonesia, akan tetapi dari luar Indonesia.

ken·du·ri n perjamuan makan untuk memperingati peristiwa, minta berkat, dsb; selamatan: 
mereka mengadakan -- untuk menujuh hari neneknya; 
-- arwah selamatan memperingati atau mendoakan roh (jiwa) orang yg telah meninggal; 
ber·ken·du·ri v 1 mengadakan kenduri; 2 menghadiri acara kenduri; 
me·ngen·du·ri·kan ark v menggunakan (menjadikan, memperlakukan) sesuatu sbg barang kenduri: ia berjanji akan ~ seekor kerbau apabila ia terpilih menjadi kepala desa. Sumber  Kamus Besar Bahasa Indonesia on line.

Dalam Bahasa Persia  ( Sekitar Iran-Iraq  asal muasal perkembangan syi'ah-SI) Kenduri asal kata dari "Kanduri " yang berarti Pesta makan setelah berdoa kepada Allah.sumber Google books

Surabaya (ANTARA News) - Pengamat budaya dan sejarah Agus Sunyoto menegaskan bahwa budaya kenduri kematian yang dilakukan umat Islam di Nusantara, khususnya di tanah Jawa bukan karena pengaruh Hindu atau Budha karena di kedua agama itu tidak ditemukan ajaran kenduri.

"Dalam agama Hindu atau Budaha tidak dikenal kenduri dan tidak pula dikenal peringatan orang mati pada hari ketiga, ketujuh, ke-40, ke-100 atau ke-1.000," katanya pada seminar internasional, "Cheng Hoo, Wali Songo dan Muslim Tionghoa Indonesia di Masa Lalu, Kini dan Esok" yang digelar Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo dan PITI di Surabaya, Minggu.
Ia mengemukakan bahwa catatan sejarah menunjukkan orang Campa memperingati kematian seseorang pada hari ketiga, ketujuh, ke-40, ke-100 dan ke-1.000. Orang-orang Campa juga menjalankan peringatan khaul, peringatan hari Assyuro dan maulid Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam .

"Mencermati fakta itu, maka saya berkeyakinan tradisi kenduri, termasuk khaul adalah tradisi khas Campa yang jelas-jelas terpengaruh faham Syi`ah. Demikian juga dengan perayaan 1 dan 10 Syuro, pembacaan kasidah-kasidah yang memuji-muji Nabi Muhammad menunjukkan keterkaitan tersebut," katanya.

Bahkan, katanya, istilah kenduri itu sendiri jelas-jelas menunjuk kepada pengaruh Syi`ah karena dipungut dari bahasa Persia, yakni Kanduri yang berarti upacara makan-makan memperingati Fatimah Az Zahroh, puteri Nabi Muhammad SAW.sumber antaranews.com

Akan Tetapi...

Dalam agama Hindu, dalam prosesi menuju alam Nirwana menghadap Ida Sang Hyang Widi Waksa mencapai alam Moksa, diperintahkan melakukan selametan atau kirim do’a, 1 hari, 3 hari, 7 hari, 40 hari, 100 hari, mendak pisan, mendak pindo dan nyewu. Dan hal inipun juga dilakukan oleh masyarakat Islam hal tersebut tidak ada dasar/dalil dari al-Quran dan Hadits.

Dasar ritual-ritual tersebut tidak terdapat dalam al-Quran maupun as-Sunnah, namun terdapat dalam kitab-kitab maupun buku-buku agama Hindu, seperti;
  • Kitab Mahanarayana Upanisad,
  • Buku Ritual-Ritual Hindu dalam budaya Jawa karya Prof. Dr. Ida bedande Adi Suripto, seorang Duta dari agama Hindu untuk negara Nepal, India, Vatikan dan Roma. Dan sekarang menjabat sebagai sekretaris PHDI (Parisada Hindu Dharma Indonesia). Bahkan dalam buku ini juga tedapat tatacara agama Hindu dalam merawat kandungan seorang ibu, seperti nelonan, tingkepan dsb.
  • Kitab Sama Weda hal. 373 ayat 1,
  • Kitab Samhita, buku satu, baga satu, hal 20, dalam kitab-kitab itu jelas disebutkan untuk melakukan pengorbanan dan kirim doa pada orang tua pada hari ke 1, ke 3, ke 7, ke 40, ke 100, mendak pisan, mendak pindo dan nyewu.

sumber >Read more: http://mantankyainu.blogspot.com/2011/09/kesaksian-mantan-pendeta-hindu-tentang.html#ixzz1h1ct82

Asal Usul Tahlilan

Sebelum Islam masuk ke Indonesia, tealah ada kepercayaan/ keyakinan  yang di anut oleh sebagian besar penduduk tanah air ini, diantaranya Animisme dan dinamisme ( berarti sebelum datang Agama Nidu dan Budha-penulis-SI). Diantaran keyakinan tersebut adalah bahwa arwah bergentayangan di sekitar rumah selama 7 hari, kemudian meninggalkan rumah tersebut, setelah 40 hari kembali lagi, begitu sterus, hari ke 100 hari ke seibu..., akibatnya masyarakat takut dengan hal tersebut. Kemudian mereka mengusirnya dengan bacaan mantra-mantrayang tak jelas maknanya.

Setelah Islam  masuk ke Indonesia, kalimat tersebit di ganti dengan kalimat thoyyibah ( kalimat yang baik) yang biasa di sebut dengan tahlilan, hal ini banyak mengalami perubahan baik, penambahan maupun pengurangan dari tiap generasinya, sehingga kita jumpai acara tahlilan di suatu daerah berbeda dengan prosesi tahlilan di tempat lain. sumber> bacaan: "Penjelasan Gamblang seputar Hukum Yaasinan, Tahlilan dan Selamatan", karnya Ustadz Abu Ibrahim Muhammad Ali , Pustaka Al-Ummat  cetakan Sya'ban 1427 H, hal:25-26 dengan di ringkas oleh penulis  note ini.

Apa Itu Bid'ah?

Bid'ah menurut bahasa adalah: sesuatu yang baru ( diada-adakan).

Sedangkan menurut Istilah adalah: Sesuatu yang di ada-adakan di dalam masalah agama yang menyelisihi apa yang di tempuh Nabi Shallallahu 'alaihi wasllam dan para sahabatnya, baik berupa aqidah ataupun amal.
(Sumber bacaan: Ensiklopedia Bid'ah kumpulan fatwa Syaikh bin Baaz, Lajna Da'imah, Syaikh Utsaimin, Syaikh Al-Jibrin dan Syaikh Fauzan, yang di himpun oleh Hammud bin Abdullah al-Mathar. Daarul Haq: Cetakan III , Rojab 1426H, hal:67).

Hukum Bid'ah

“Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabbnya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan Rabbnya dengan sesuatu pun.” (QS. Al Kahfi [18] : 110)
Ibnu Katsir( dalam tafsirnya) mengatakan mengenai ayat ini, “Inilah dua rukun diterimanya amal yaitu [1] ikhlas kepada Allah dan [2] mencocoki ajaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ أَحْدَثَ فِى أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ
“Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam agama kami ini yang tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak.” (HR. Bukhari no. 2697 dan Muslim no. 1718)
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
“Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan ajaran kami, maka amalan tersebut tertolak.” (HR. Muslim no. 1718)

Kesimpulan

1. Kenduri tahlilan berdasarkan sejarah boleh jadi dari ajaran Animisme atau Dinanisme, atau boleh jadi dari agama Hindu, bahkan sangat mungkin dari Syi'ah!.

2. Oleh Karena bedasarkan data di atas jelas kenduri tahlilan bukan berasal dari Islam , maka ia termasuk bid'ah

3. Kenduri Tahlilan berarti perayaan / hari raya kematian, sedangkan hari raya Islam ada 2 yaitu 'Idul Fitrih dan 'Idul adha, kalaupun mau di tambah termasuk hari Jumat.
“Sesungguhnya Allah telah menggantikan untuk kalian dengan dua hari raya yang lebih baik dari dua hari raya kalian, yaitu Hari ‘Idul Fithri dan ‘Idul Adh-ha.” HR. Abu Dawud dan An-Nasa`i dengan sanad shahih. Dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 2021.
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Wahai kaum muslimin, sesungguhnya saat ini adalah hari yang dijadikan oleh Allah sebagai hari raya untuk kalian. Karena itu, mandilah dan kalian harus menggosok gigi.” (H.R. Thabrani dalam Mu’jama Ash-Shaghir, dan dinilai shahih oleh Al-Albani)
Wallallahu 'alam.

Cikarang Barat ,27 Jumadil Awwal 1433 H, 19  April 2012 Jam 00.04 WIB
AH-Tukang Bekam, Herbal dan Advokat, CP 0811 195824

Minggu, 15 April 2012

Agar syetan Lari terkentut -Kentut , Ini Cara nya


Agar Syetan Lari Terkentut-Kentut, Ini Caranya

oleh Sukpandiar Idris Advokat As-salafy pada 7 April 2012 pukul 0:09 ·
Banyak cara untuk mengusir syetan dari tubuh manusia: tentunya yang sesuai syariat. Antara lain: Bacaan Al-Quran, Hadits yang shahih, dan lainnya. Lalu bagaimana pula dengan adzan?

"Sesungguhnya apabila muadzin mengumandangkan adzan maka syeitan akan lari dengan terkentut-kentut". HR.Muslim 883, Ad-Daraquthni dalam al-Mu'talif wal Mukhtalif 2/962 dan Abu Awanah dalam Musnadnya 1/334-335.

Abu Awanah mengatakan setelah meriwayatkan hadits ini," dalam hadits ini terdapat dalil bahwa seorang apabila merasa ada syeitan atau mendapati ada orang yang kesurupan lalu dia adzan , maka syeitan akan lari darinya ( tubuh orang tersebut-AH).

Dan memang hal ini terbukti. AHSI sendiri telah membuktikannya meruqyah dengan adzan ( bukan berarti ana tukang ruqyah lho). Jadi mudah bukan tuk mengusir syetan!. Ada yang mo coba?!

Cikarang Barat ,15 Jumadil Awwal  1433 H, 7  April  2012 Jam 00.09  WIB
AH-Tukang Bekam, Herbal dan Advokat, CP 0811 195824

Jangan Mau di tertawakan Syetan


Jangan mau di tertawakan oleh Syetan

oleh Sukpandiar Idris Advokat As-salafy pada 14 April 2012 pukul 0:07 ·
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,
“Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan benci terhadap menguap. Maka apabila ia bersin, hendaklah ia memuji Allah (dengan mengucapkan ‘Alhamdullillah’). Dan merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang mendengarnya untuk mendoakannya. Adapun menguap, maka ia berasal dari syetan. Hendaklah setiap muslim berusaha untuk menahannya sebisa mungkin, dan apabila mengeluarkan suara ‘ha’maka saat itu syetan menertawakannya.” (HR.Al- Bukhari)

Allah membenci menguap karena menguap adalah aktivitas yang membuat seseorang karena banyak makan/berlebihan , demikian Imam An-Nawawi berkata dalam Syarah an-Nawawi 'ala Muslim, yang pada akhirnya membawa pada kemalasan dalam beribadah. Menguap adalah perbuatan yang dibenci oleh Allah, terlebih-lebih ketika pada waktu shalat. Para Nabi tidak pernah menguap, dikarenakan menguap adalah salah satu aktivitas yang dibenci oleh Allah.

“Menguap adalah dari syetan, maka jika salah seorang di antara kalian menguap, hendaklah ia menahannya sedapat mungkin.” (HR Muslim) Ketika seseorang ingin menguap hendaknya ia menutup mulutnya dengan tangan kiri, karena menguap adalah salah satu perbuatan yang buruk.

Bid'ah seputar Menguap

Banyak kaum muslim ketika menguap dengan ber ta'awwudz ( a'udzu billahiminasy syaithonirr rojim-AH), ketahuilah ini tak ada keterangan sama sekali dari al-Quran dan As-Sunnah. Tapi ini kan baik, tolok ukur baik adalah dengan timbangan Quran dan Sunnah yang shahih.Bukan yang lain

Cikarang Barat ,22 Jumadil Awwal 1433 H, 14 April 2012 Jam 00.07 WIB
AH-Tukang Bekam, Herbal dan Advokat, CP 0811 195824

Syaikh Abdul Qodir Jailany, Ulama Ahlussunnahkah Dia?


Syaikh Abdul Qodir Jaelany, Ahlussunnahkah ?

oleh Sukpandiar Idris Advokat As-salafy pada 15 April 2012 pukul 0:01 ·
Hampir semua kaum muslim di Indonesia sangat akrab dengan nama yang satu ini. Sayang kebanyakan cuma terbatas pada menyikapinya dengan berlebihan. Berlebihan se akan-akan beliau punya ke saktian yang mandra guna. Atau yang lebih parah ada yang menganggap beliau termasuk kaum sufi!, benarkah?


Nama lengkap beliau
 Seorang ahli sejarah Islam, Ibnul Imad menyebutkan tentang nama dan masa hidup Syaikh Abdul Qadir Al-Jailany: “Pada tahun 561 H hiduplah Asy-Syaikh Abdul Qadir bin Abi Sholeh bin Janaky Dausat bin Abi Abdillah Abdullah bin Yahya bin Muhammad bin Dawud bin Musa bin Abdullah bin Musa Al-Huzy bin Abdullah Al-Himsh bin Al-Hasan bin Al-Mutsanna bin Al-Hasan bin Ali bin Abi Tholib Al-Jailany”.(Lihat Syadzarat Adz-Dzahab (4/198) oleh Ibnul Imad Al-Hanbaly)

Tempat kelahiran beliau
 Asy-Syaikh Abdul Qadir Al-Jailany adalah salah seorang ulama ahlusunnah yang berasal dari negeri Jailan. Kepada negeri inilah beliau dinasabkan sehingga disebut “Al-Jailany”, artinya seorang yang berasal dari negeri Jailan.Jailan merupakan nama bagi beberapa daerah yang terletak di belakang Negeri Thobaristan. Tidak ada satu kota pun terdapat di negeri Jailan kecuali ia hanya merupakan bentuk perkampungan yang terletak pada daerah tropis di sekitar pegunungan. (Lihat Mu’jam Al-Buldan (4/13-16) Oleh Abu Abdillah Yaqut bin Abdillah Al-Hamawy)

Komentar para ulama tentang beliau
 Para ulama memberikan pujian kepada Syaikh Abdul Qadir Al-Jailany. Ibnu Rajab rahimahullah berkata, “Syaikh Abdul Qadir Al-Jailany termasuk orang yang berpegang-teguh dengan sunnah dalam masalah-masalah yang berkaitan dengan sifat-sifat Allah, Qodar, dan semisalnya, bersungguh-sungguh dalam membantah orang yang menyelisihi perkara tersebut. Syaikh Abdul Qadir Al-Jailany berkata dalam kitabnya Al-Ghun-yah yang masyhur: [Allah berada di bagian atas langit, bersemayam di atas Arsy, menguasai kerajaan, ilmu-Nya meliputi segala sesuatu, kepada-Nya lah naik kata-kata yang baik dan amalan sholeh diangkatnya. Dia mengatur segala urusan dari langit ke bumi, lalu urusan itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang sama dengan seribu tahun menurut perhitungan kalian.Tidak boleh Allah disifatkan bahwa Dia ada di segala tempat. Bahkan Dia di atas langit, di atas Arsy sebagaimana Allah berfirman, “Ar-Rahman (Allah) tinggi di atas Arsy”.
Kitab Al-Ghun-yah di atas, judul lengkapnya adalah: “Ghun-yah Ath-Tholibin” sebagaimana yang disebutkan oleh Al-Azhim Abadi dalam Aunul Ma’bud (3/300), dan Al-Mubarakfury dalam Tuhfah Al-Ahwadzi (7/430)  Imam Muwaffaquddin Ibnu Qudamah berkata,“Kami masuk Baghdad tahun 561 H. Ternyata Syaikh Abdul Qadir termasuk orang yang mencapai puncak kepemimpinan dalam ilmu , harta, fatwa dan amal disana. Penuntut ilmu tidak perlu lagi menuju kepada yang lainnya karena banyaknya ilmu, kesabaran terhadap penuntut ilmu, dan kelapangan dada pada diri beliau. Orangnya berpandangan jauh. Beliau telah mengumpulkan sifat-sifat yang bagus, dan keadaan yang agung. Saya tak melihat ada orang yang seperti beliau setelahnya.” (Lihat Dzail Thobaqot Hanabilah (1/293) karya Ibnu Rajab.) 
Kehebatan-kehebatan yang dinisbatkan kepada beliau  Adapun khurafat yang biasa dinisbahkan kepada beliau sebagaimana yang telah kami sebutkan contohnya di atas, maka Al-Hafizh Ibnu Rajab Rahimahullah berkata: “Akan tetapi Al-Muqri’ Abul Hasan Asy-Syanthufi Al-Mishri telah mengumpulkan berita-berita, dan keistimewaan Syaikh Abdul Qadir Al-Jailany sebanyak tiga jilid. Ia telah menulis di dalamnya suatu musibah, dan cukuplah seseorang itu dikatakan berdusta jika ia menceritakan segala yang ia dengar. …. Di dalamnya terdapat keanehan, malapetaka, pengakuan dusta, dan ucapan batil, yang tak bisa lagi dihitung. Semua itu tak bisa dinisbahkan kepada Syaikh Abdul Qadir Al-Jailany rahimahullah. Kemudian saya mendapatkan Al-Kamal Ja’far Al-Adfawy telah menyebutkan bahwa Asy-Syanthufi sendiri tertuduh dusta dalam berita yang ia riwayatkan dalam kitab ini.” (Lihat Dzail Thobaqot Hanabilah (1/293) karya Ibnu Rajab)  Ibnu Katsir Rahimahullah berkata: “Mereka telah menyebutkan dari beliau (Abdul Qadir Al-Jailany) ucapan-ucapan, perbuatan-perbuatan, pengungkapan urusan gaib, yang kebanyakannya adalah ghuluw (sikap berlebih-lebihan). Beliau orangnya sholeh dan wara’. Beliau telah menulis kitab Al-Ghun-yah, dan Futuh Al-Ghaib. Dalam kedua kitab ini terdapat beberapa perkara yang baik, dan ia juga menyebutkan di dalamnya hadits-hadits dha’if, dan palsu. Secara global, ia termasuk di antara pemimpin para masyayikh (orang-orang yang berilmu)”. (Lihat Al-Bidayah wa An-Nihayah (12/252) oleh Ibnu Katsir) 

Kesimpulannya:  Asy-Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani adalah seorang ulama ahlussunnah wal jamaah, salafi. Mempunyai karya-karya ilmiah di antaranya kitab Al-Ghun-yah dalam masalah tauhid Al-Asma` wa Ash-Shifat, yang di dalamnya beliau menjelaskan tentang akidah ahlussunnah. Sebagian ulama belakangan menyebutkan bahwa memang beliau mempunyai beberapa karamah, hanya saja sebagian orang-orang jahil lagi ghulum kepada beliau terlalu memperbesar-besar kejadiannya dan banyak menambah kisah-kisah palsu lagi dusta lalu menyandarkannya kepada beliau -rahimahullah-.  Wallahu 'alam bishshawab.salah satu sumber tulisan ini >
Sumber: http://al-atsariyyah.com/?p=405


Cikarang Barat ,23 Jumadil Awwal 1433 H, 15 April 2012 Jam 00.01 WIB
AH-Tukang Bekam, Herbal dan Advokat, CP 0811 195824

Selasa, 03 April 2012

Muslim Itu Harus Cerdas


Muslim itu Harus Cerdas

oleh Sukpandiar Idris Advokat As-salafy pada 26 Maret 2012 pukul 0:40 ·
Allah memilki hamba-hamba yang cerdas
Mereka mencerai dunia dan takut berbagai fitnah ( Cobaan/ujian-AH)

Mereka memperhatikannya lalu ketika tahu
Bahwa dunia bukan " Tanah Air" bagi orang yang hidup

Maka mereka menganggapnya sebagai samudra
Dan Menjadikan amal shalih mereka sebagai bahtera ( perahu-kendaraan-SI) untuk mengarunginnya.
Syair penyair ,di nukil dari Syarah Arbain An-Nawawi penyusun Sayyid bin Ibrahim al-Huwaithi Darul Haq Robiul Awwal 1427 H.

Hal ini senada dengan Quran Surat Yunus ayat ; 24

innamaa matsalu alhayaati alddunyaa kamaa-in anzalnaahu mina alssamaa-i faikhtalatha bihi nabaatu al-ardhi mimmaa ya/kulu alnnaasu waal-an'aamu hattaa idzaa akhadzati al-ardhu zukhrufahaa waizzayyanat wazhanna ahluhaa annahum qaadiruuna 'alayhaa ataahaa amrunaa laylan aw nahaaran faja'alnaahaa hashiidan ka-an lam taghna bial-amsi kadzaalika nufashshilu al-aayaati liqawmin yatafakkaruuna
24. Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, adalah seperti air (hujan) yang Kami turunkan dan langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena air itu tanam-tanaman bumi, di antaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan memakai (pula) perhiasannya , dan pemilik-permliknya mengira bahwa mereka pasti menguasainya , tiba-tiba datanglah kepadanya azab Kami di waktu malam atau siang, lalu Kami jadikan (tanam-tanamannya) laksana tanam-tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan (Kami) kepada orang-orang berfikir.

Begitulah seorang muslim jika ia di ingatkan ia berbuat syirik , berbuat bid'ah atau maksiat lainnya, kan tetapi tetap ngeyel , sungguh ia menurutkan hawa nafsunya tanpa kenadli fikir dan iman.Akan tetapi bila ia cerdas tentu takut sekali dengan kekuasaanNya.


Cikarang barat ,3 Jumadil Awwal  1433 H, 26 Maret 2012 Jam 00.40  WIB
AH-Tukang Bekam, Herbal dan Advokat, CP 0811 195824

Bolehkah Berjalan Ketika Sholat


Bolehkah Berjalan Ketika Sholat?

oleh Sukpandiar Idris Advokat As-salafy pada 27 Maret 2012 pukul 0:06 ·
Banyak orang beranggapan berjalan ketika sholat , maka sholatnya jadi batal. Benarkah?

Aku ( 'Aisyah-AH) ingin masuk ke rumah ketika Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam sedang shalat. Letak pintu ada di arah kiblat. Beliau pun berjalan sedikit sampai membukakan pintu untukku“, lalu beliau kembali ke tempat sholatnya,". HR.Abu Dawud di shahihkan ole Al-ALbany.

Lebih banyak melangkahpun juga tak mengapa, asal ada keperluan, misal membunuh binatang yang berbahaya seperti Ular, Kalajengking. (HR.Ibu Hibban-Al-ALbany menshahihkannya). Juga menahan orang lewat di depan saat kita sholat >HR.Mutaffaqun'alaihi.

Maju beberapa langkah untuk sutrah, misal ketika kita sholat di Masjid sutrah kita adalah orang yang sedang sholat atau sedang duduk , tiba-tiba ( sutrah/ orang tadi)  berpindah ke tempat lain maka kita boleh melangkah mencari sutroh. Sumber kajian langsung yang ana ikuti.


Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam: لاَ تُصَلِّ إِلاَّ إِلَى سُتْرَةٍ، وَلاَ تَدَعْ أَحَدًا يَمُرُّ بَيْنَ يَدَيْكَ فَإِنْ أَبَى فَلْتُقَاتِلْهُ، فَإِنَّ مَعَهُ الْقَرِيْنَ“Janganlah engkau shalat melainkan ke arah sutrah (di hadapanmu ada sutrah) dan jangan engkau biarkan seseorang pun lewat di depanmu. Bila orang itu menolak (tetap ngotot ingin lewat, –AH.), perangilah karena bersamanya ada qarin (setan).” (HR. Ibnu Khuzaimah dalam Shahih-nya dan berkata Al-Imam Al-Albani rahimahullahu dalam Ashlu Shifah Shalatin Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, 1/115: “Sanadnya jayyid.”)Demikian pula perintah beliau untuk menancapkan tombak sebagai sutrah untuk shalat yang ditunjukkan dalam hadits Ibnu ‘Umar radhiyallahu 'anhuma yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari (no. 494) dan Muslim (no. 1115) dalam Shahih keduanya. 

Cikarang barat ,4 Jumadil Awwal  1433 H, 27 Maret 2012 Jam 00.06  WIB
AH-Tukang Bekam, Herbal dan Advokat, CP 0811 195824

Haramkah Alat Potong Ayam Modern?


Haramkah Penyembelihan Ayam dengan Alat Modern

oleh Sukpandiar Idris Advokat As-salafy pada 28 Maret 2012 pukul 0:05 ·
Alat modern di sini adalah yang menggunakan  listrik, biasanya dengan cara Ayam di gantung dengan kepalanya menghadap ke tanah ( bukan kiblat-AH), ayam di sirami air dingin dan di aliri muatan listrik, proses ini bertujuan untuk membersihkan ayam dari kotoran dan membius ayam dengan muatan listrik, lalu ayam di gerakkan ke tempat selanjutnya dimana tersedia besi tpis tajam berbentuk bundar sehingga puluhan ayam yang di gantung berputar mengitari pisau otomatis itu dapat di sembelih secara serentak.

Tinjaun Syar'i

- Penyiraman air yang bermuatan listrik untuk membius tadi, memang tidak menyebabkan kematian ayam, akan tetapi jika ayam dalam kondisi sakit mungkin saja penyiraman air itu menyebabkan ayam mati sebelum di sembelih, bila ini terjadi jelas bahwa hukum nya adalah bangkai ( haram-AHSI)

- Penyembelihan dengan pisau otomatis memungkinkan terjadinya ayam tidak terpotong urat saluran pernafasan dan salu makanannya, dikarenakan ayam tersebut bergerak menjauh dari pisau otomatois, lalu ayam di celupkan ke air hangat dan mati, dan ia jadi bangkai.

Bagaimana saat penyembelihan di ucapkan "Bismillah"  saat menyalakn mesin pemotong dengan qiyas hewan pemburu, silakan baca Al-Maaidah ayat:4..
Qiyas ini batil , karena ayam tadi bukan hewan liar / hewan buruan. Di sarikan dari Kitab Ustadz, Dr.Erwandi Tarmizi, Harta Haram Muamalat Kontemporer 2012 BMI Publishing.

Komentar AHSI

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menyembelih beberapa onta qurbannya dengan tangan beliau sendiri kemudian sisanya diserahkan kepada Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu untuk disembelih. (lih. Ahkaamul Idain, 32), ada yang menyebutkan Rosulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyembelih 70 onta, sisan sahabat Ali bin Abi Tholib. ada yang menyebutkan 60 an, Yang jelas berapapun banyak hewan yang mo di sembelih bukan soal untuk di sembelih satu persatu, . faidahnya jelas yaitu, penyembelihan dengan car ini sesuai syariat, menghadap kiblat, di bacakan Bismillah.

Karena itu waspadalah terhadap Ayam yang di potong dengan tak menghadap kiblat, tak di sebut bismillah, di potong tak sesuai syariat.Wallallahu 'alam.

Ana lihat di Video You To be ayam KFC di potong tak menghadap kiblat, ayam nya menghadap ke bawah ( tanah).

Bagaimanakh jika Ragu? ( Halal Atau Haram)

Dari Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhu, dia berkata,
Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,إنَّ الحَلالَ بَيِّنٌ وإنَّ الحَرَامَ بَيِّنٌ ، وبَينَهُما أُمُورٌ مُشتَبهاتٌ ، لا يَعْلَمُهنّ كثيرٌ مِن النَّاسِ ، فَمَن اتَّقى الشُّبهاتِ استبرأ لِدينِهِ وعِرضِه ، ومَنْ وَقَعَ في الشُّبُهاتِ وَقَعَ في الحَرَامِ ، كالرَّاعي يَرعَى حَوْلَ الحِمَى يُوشِكُ أنْ يَرتَعَ فيهِ ، ألا وإنَّ لِكُلِّ مَلِكٍ حِمًى ، ألا وإنَّ حِمَى اللهِ محارِمُهُ ، ألا وإنَّ في الجَسَدِ مُضغَةً إذا صلَحَتْ صلَحَ الجَسَدُ كلُّه ، وإذَا فَسَدَت فسَدَ الجَسَدُ كلُّه ، ألا وهِيَ القَلبُ“Sesungguhnya perkara yang halal itu jelas, yang haram itu jelas, dan di antara keduanya ada perkara-perkara yang samar (syubhat), yang tidak diketahui oleh banyak manusia. Barangsiapa yang menghindari syubhat itu berarti dia telah membersihkan diri untuk agama dan kehormatannya. Dan siapa yang terjerumus ke dalam syubhat itu berarti dia terjerumus ke dalam perkara yang haram, seperti seorang penggembala yang menggembalakan (binatang ternaknya) di sekitar daerah terlarang, hampir-hampir dia akan masuk menggembalakan (binatang ternaknya) di daerah tersebut. Ketahuilah, bahwa setiap raja memiliki daerah terlarang. Ketahuilah bahwa daerah terlarang milik Allah adalah perkara-perkara yang haram. Ketahuilah, bahwa dalam tubuh ada segumpal daging, jika baik maka akan menjadi baik seluruh tubuh, dan jika buruk menjadi buruklah seluruh tubuh. Ketahuilah bahwa itu adalah hati.” (Riwayat al-Bukhari dan Muslim)
Hadits di atas adalah salah satu hadits yang menjadi pondasi dasar agama Islam. Imam Ahmad rahimahullah pernah mengatakan, “Pondasi dasar agama Islam ada pada tiga hadits: hadits Umar (Sesungguhnya semua amalan dengan niat), hadits Aisyah (barangsiapa membuat-buat hal baru dalam urusan kami yang bukan termasuk padanya, pasti tertolak) dan hadits Nu’man bin Basyir, (Sesungguhnya perkara yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas).”


Cikarang barat ,5 Jumadil Awwal  1433 H, 28 Maret 2012 Jam 00.06  WIB
AH-Tukang Bekam, Herbal dan Advokat, CP 0811 195824