Sabtu, 17 Desember 2011

Alasan Menyimpan Foto


Alasan Menyimpan Foto

oleh Sukpandiar Idris Advokat As-salafy pada 17 Desember 2011 pukul 0:36
Hari kamis lalu ( 2 hari kemarin) saya mengadakan jajak pendapat di FB , alasan mengapa orang menyimpan foto baik lukisan maun hasil jepretan kamera, dan di dunia nyata mengadakan jajak pendapat hal serupa. Dan inilah alasannya:

1. Biar bisa di lihat anak Cucu,
2. Mengenang masa lalu,
3. Biar Mudah di kenalin (  teman lama, Ttg lama, keluarga besar dll), padhal dengan klarifikasi juga lebih tepat, ana ketemu di FB sahabat lama (darat) sudah  lebih 25 tahun tak jumpa, karena sama sama sudah salafi PP nya bukan foto diri, ckup klarifikasi beres, Begitu Rosulullah shallallahu 'alaihi wasallam orang paling mirip dengan Ibrohim 'Alaihi wasllam, kita tahu bukan karena gambar beliau tapi yakiin dari hadits yang shahih.
4. Biar Ingat anak Isteri,
5. Dokumentasi,
6. Senang melihat wajah, 
7. Hobby

Jika lukisan tangan  ( manusia dan hewan) jelas keharamannya, Sedangkan hasil jepretan kamera, ada beda pendapat antar ulama, ada yang mengharamkan ada yang tidak. AH sendiri cenderung yang mengharamkan mengingat keumuman hadits ini>" Malaikat enggan memasuki rumah yang didalamnya terdapat lukisan".[Hadits Riwayat Al-Bukhari, bab Badul Khalq 3226, Muslim bab Al-Libas 2106] (kecuali untuk di KTP,SIM,  Paspor, Ijazah, dll yang di wajibkan Pemerintah, menukil Albany , maka ini boleh karena darurot), Fatwa tentang ini silakan baca note terkait di akun ana satu lagi Abu Hada>  Fatwa Menyimpan Foto Kenangan.

Barangkali banyak orang memilih pendapat yang membolehkan gambar (manusia/ hewan) hasil dari jepretan kamera. Baiklah kita tampung sejenak, dan ana -AH, menghargai antum yang pilih pendapat ini.

Pertanyaannya selanjutnya, apakah antum dapat manfaat ( baca pahala-SI) dari menyimpan foto tersebut?. Pasti jawabnya tidak sahabat. 

Coba anda renungkan/pikirkan tentang hadits berikut ini:

Dari Abu Hurairoh rodhiallohu ‘anhu, dia berkata: “Rosululloh sholallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda: “Sebagian tanda dari baiknya keislaman seseorang ialah ia meninggalkan sesuatu yang tidak berguna / tak ada manfaat baginya.” (Hadits hasan, diriwayatkan Tirmidzi dan lainnya)

Kedudukan Hadits
Hadits ini merupakan landasan dalam bab adab.

Meninggalkan Sesuatu Yang Tidak Penting/ manfaat
Sesuatu yang penting adalah sesuatu yang bermanfaat di dunia maupun di akhirat. Standar manfaat diukur oleh syariat, karena sudah maklum bahwa yang diperintahkan oleh syariat pasti membawa manfaat dan yang dilarang pasti menimbulkan mudhorot oleh karena itu upaya untuk paham syariat adalah aktivitas yang sangat bermanfaat. Menjadi kewajiban seseorang demi kebagusan Islamnya untuk meninggalkan semua yang tidak penting karena semua aktivitas hamba akan dicatat dan celakalah seseorang yang memenuhi catatannya dengan sesuatu yang tidak penting, termasuk di dalamnya adalah semua bentuk kemaksiatan.

Sumber: Ringkasan Syarah Arba’in An-Nawawi - Syaikh Shalih Alu Syaikh Hafizhohulloh - 

Kemudian baca surat al-ashr
“Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam keadaan merugi (celaka), kecuali orang-orang yang beriman, beramal shalih, saling menasehati dalam kebenaran, dan saling menasehati dalam kesabaran.” (Al ‘Ashr: 1-3)

Kedudukan Surat Al ‘Ashr
Al Qur’an adalah kalamullah ? (firman Allah) sebagai pedoman dan petunjuk ke jalan yang lurus bagi umat manusia. Allah ? berfirman (artinya):
“Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus.” (Al Israa’: 9)
Sehingga semua ayat-ayat Al Qur’an memiliki kedudukan dan fungsi yang agung. Demikian pula pada surat Al ‘Ashr, terkandung di dalamnya makna-makna yang amat berharga bagi siapa saja yang mentadabburinya (memahaminya dengan seksama).
Al Imam Muhammad bin Idris Asy Syafi’i menegaskan tentang kedudukan surat Al ‘Ashr, beliau berkata:
لَوْ تَدَبَّرَ النَّاسُ هَذِهِ السُّوْرَةَ لَوَسِعَتْهُمْ

“Sekiranya manusia mau memperhatikan (kandungan) surat ini, niscaya surat ini akan mencukupkan baginya.” (Lihat Tafsir Ibnu Katsir pada Surat Al ‘Ashr)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah mengatakan bahwa perkataan Al Imam Asy Syafi’i itu adalah tepat karena Allah ? telah mengkhabarkan bahwa seluruh manusia dalam keadaan merugi (celaka) kecuali barang siapa yang mu’min (beriman) lagi shalih (beramal shalih) dan ketika bersama dengan yang lainnya saling berwasiat kepada jalan yang haq dan saling berwasiat di atas kesabaran. (Lihat Majmu’ Fatawa, 28/152)

Baca juga ayat ini:
Dalam Surat Adz Dzariyat ayat 56 Allah berfirman:
Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.

Banyak Mudoratnya:
1. Berpotensi mengagumi baik diri sendiri maupun orang lain ( Ujub dan sombong)bahkan bisa berujung pada ke syirikan,
2. Berpotensi di telanjagi jika di FB, korbanya sudah banyak
3. Berpotensi bertambah sedih,
4. ghadul bashar
5. Pemborosan
dan dampak buruk lainnya.

Semoga kita terus beribadah setiap  tarikan nafas, dan mininggalkan yang tak ada manfaatnya . Selesai

Cikarang Barat, 21  MUharom 1433 H/ 17 Desemberr 2011 Jam.00.36 WIB

Tukang Herbal/ Bekam, Cari Ilmu, n Advokat (0811195824), Melayani Seluruh Indonesia
sukapandiar idris advokat as-salafy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar