Bolehkah Berjalan Ketika Sholat?
oleh Sukpandiar Idris Advokat As-salafy pada 27 Maret 2012 pukul 0:06 ·
Banyak orang beranggapan berjalan ketika sholat , maka sholatnya jadi batal. Benarkah?
“Aku ( 'Aisyah-AH) ingin masuk ke rumah ketika Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam sedang shalat. Letak pintu ada di arah kiblat. Beliau pun berjalan sedikit sampai membukakan pintu untukku“, lalu beliau kembali ke tempat sholatnya,". HR.Abu Dawud di shahihkan ole Al-ALbany.
Lebih banyak melangkahpun juga tak mengapa, asal ada keperluan, misal membunuh binatang yang berbahaya seperti Ular, Kalajengking. (HR.Ibu Hibban-Al-ALbany menshahihkannya). Juga menahan orang lewat di depan saat kita sholat >HR.Mutaffaqun'alaihi.
Maju beberapa langkah untuk sutrah, misal ketika kita sholat di Masjid sutrah kita adalah orang yang sedang sholat atau sedang duduk , tiba-tiba ( sutrah/ orang tadi) berpindah ke tempat lain maka kita boleh melangkah mencari sutroh. Sumber kajian langsung yang ana ikuti.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam: لاَ تُصَلِّ إِلاَّ إِلَى سُتْرَةٍ، وَلاَ تَدَعْ أَحَدًا يَمُرُّ بَيْنَ يَدَيْكَ فَإِنْ أَبَى فَلْتُقَاتِلْهُ، فَإِنَّ مَعَهُ الْقَرِيْنَ“Janganlah engkau shalat melainkan ke arah sutrah (di hadapanmu ada sutrah) dan jangan engkau biarkan seseorang pun lewat di depanmu. Bila orang itu menolak (tetap ngotot ingin lewat, –AH.), perangilah karena bersamanya ada qarin (setan).” (HR. Ibnu Khuzaimah dalam Shahih-nya dan berkata Al-Imam Al-Albani rahimahullahu dalam Ashlu Shifah Shalatin Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, 1/115: “Sanadnya jayyid.”)Demikian pula perintah beliau untuk menancapkan tombak sebagai sutrah untuk shalat yang ditunjukkan dalam hadits Ibnu ‘Umar radhiyallahu 'anhuma yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari (no. 494) dan Muslim (no. 1115) dalam Shahih keduanya.
Cikarang barat ,4 Jumadil Awwal 1433 H, 27 Maret 2012 Jam 00.06 WIB
AH-Tukang Bekam, Herbal dan Advokat, CP 0811 195824
Tidak ada komentar:
Posting Komentar